Senin, 30 Desember 2013

 

Pentingnya kebersamaan adalah kehadiran seseorang di tengah-tengah keluarga. Satu jam saja waktu yang disediakan akan sangat berarti dibanding waktu-waktu sang ayah dan keluarga yang banyak tersita untuk hal-hal yang lain. Suasana tenang dan rileks saat kumpul bersama keluarga akan memberikan efek positif pada pikiran, sekaligus dapat meningkatkan kinerja etos dalam beraktivitas atau bekerja. Satu hal lagi, kebersamaan yang berkualitas akan memotivasi untuk lebih saling percaya, saling menghargai, dan saling terbuka dalam berkomunikasi.

Kebersamaan dalam keluarga menjadi sebuah impian setiap pasangan dan anak-anak. Kebersamaan adalah sebuah keniscayaan. Keluarga tanpa kebersamaan akan absurd dan terasa gersang. Berikut ini tips sedehana dalam membangun kebersamaan keluarga. Pertama, Ibadah bersama-sama. Ibadah yang dilakukan dengan bersama-sama sangat berbeda jauh dengan ibadah yang  dilakukan sendiri-sendiri. Kebersamaan dalam ibadah bisa membuat ikatan yang sangat kuat antara suami-istri dan tentunya berkah yang diberikan Allah juga semakin besar. Cinta adalah sebuah investasi/tabungan. Jika suami ingin dicintai istrinya, maka dia harus menabung (mencintai istrinya). Semakin banyak tabungannya, maka sudah pasti hasilnya juga akan banyak. Begitu juga dengan istri, juga harus membuat tabungan sebanyak-banyaknya jika ingin dicintai suaminya.

Kita terhadap Allah demikian pula, kita harus semaksimal mungkin mencintai Allah karena kecintaan kepada Allah memang yang harus paling diutamakan. Anak tidak akan mencintai orang tua jika orang tua tidak mencintai anaknya. Cinta ini adalah yang dibenarkan agama dan bukan cinta yang dikarenakan hawa nafsu. Cinta harus didasarkan pada kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna sebagaimana Rasul SAW. Oleh karenanya jika ada kesalahan atau kekurangan antara satu dengan yang lain harus mudah untuk dimaafkan dan dimohonkan ampun kepada Allah. Jika sama-sama beriman kepada Allah dan RasulNya, maka tidak akan ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Dengan kebersamaan dalam keluarga maka penyakit hati yang di antaranya cemburu atau dengki insya Allah akan hilang dan akan muncul cinta yang mendalam. Kebersamaan dalam ibadah bisa dilakukan untuk ibadah sunnah di antaranya puasa dan sholat.

Kedua, Selalu Tersenyum. Jika terbiasa marah, karena syaraf yang bekerja banyak maka membuat kita cepat tua. Rasul SAW terkenal sangat murah senyum. Murah senyum ini harus dilatih. Meskipun banyak persoalan/permasalahan, murah senyum ini harus dijadikan menu pembuka. Jika sakitpun harus tetap berusaha senyum dan jauhkan dari mengeluh ataupun sifat memerintah yang tanpa rasa sayang. Senyumnya harus yang mengandung keridhoan, bukan senyum yang sinis. Ketiga, Bertutur kata dengan kalimat santun. Rasul SAW bersabda ”Sampaikan dengan perkataan yang baik/mulia, jika tidak bisa maka diamlah”. Gunakan kalimat yang baik/mulia agar terjadi saling penghargaan dan penghormatan di antara keluarga. Jangan sampai ikuti hawa nafsu karena jika perkataan yang menyakitkan sudah keluar maka tidak dapat ditarik lagi. Ucapan yang sekiranya tidak baik agar ditahan dan dikendalikan. Perhatikan firman Allah dalam al-Qur”an surat Al Ghaasyiyah (88) 11:Tidak kamu dengar di dalamnya Perkataan yang tidak berguna.”

Keempat, Mengucapkan Salam. Selalu biasakan ringan mengucapkan salam saat kita memasuki rumah baik ada orangnya atau tidak. Ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan agama dengan selengkap-lengkapnya. Kelima, Saling berpelukan. Tips yang terakhir ini tidak bisa disangkal oleh siapa pun bahwa saling berpelukan memberikan kedekatan dan kehangatan dalam keluarga.

Barangkali ini sebagian dari sekian banyak tips membangun kebersamaan dalam keluarga. Dengan kebersamaan akan tercipta ketenangan sekaligus kekuatan dan kekompakan yang pada akhirnya akan melahirkan sumber daya insani yang mumpuni  dalam turut serta membangun masyarakat dan bangsa  ke arah yang lebih maju dan diridhai Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar